Rabu, 30 Oktober 2013

TUGAS WAWANCARA


Untuk melengkapi tugas softskill saya pada tanggal 30 oktober saya datang ke tempat UKM di daerah galaxy yang bernama Grand galaxy car wash di tempat ini saya mewawancarai seorang pegawainya dengan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1.       Apa nama usaha ini?
Grand galaxy car wash.
2.       Kapan tempat ini di dirikan?
Sekitar tahun 2010.
3.       Berapa jumlah modal awal?
200 juta + dengan tanahnya.
4.       Bagaimana pembagian hasil dengan pekerja dan pemilik?
Bagi hasil 40 : 60.
5.       Berapa pendapatan anda dalam sebulan?
10 – 15 juta bersih.
6.       Kapan anda belanja kebutuhan untuk usaha ini?
Sekitar 2 minggu sekali
7.       Apa saja yang dibeli? Berapa banyak jumlanhnya?
Sabun sebanyak 4 karton, sampo sebanyak 2 jerigen dan sikat 10 buah setiap bulannya.
8.       Bagaimana cara pembayaran untuk jasa penyucian ini?
Semua pembayaran dilakukan secara tunai
9.       Bagaimana cara pembayaran untuk belanja setiap bulannya?
Semua pembayaran untuk belanja dilakukan secara tunai.

KESIMPULAN: Setelah saya wawancara dapat saya simpulkan bahwa usaha ini telah balik modal dengan pendapatan tiap bulannya mencapai 10 - 15 juta dalam waktu kurung waktu 3 tahun, pembukuannya masih sangat manual padahal dengan menggunakan pembukuan secara modern akan lebih mudah. Disini tidak ada hutang karena setelah kendaraan selesai di cuci langsung bayar ke kasir untuk menggambil kunci kendaraan tersebut. Sekian tugas wawancara dari saya bila ada yang salah mohon di maafkan.
ini adalah foto tempat dan foto pembukuan yang saya ambil dari tempat UKM.




Berikut DFD dari sistem pencucian mobil


Selasa, 29 Oktober 2013

Rangkuman SIA BAB 5-7

BAB 5 MEMAHAMI DAN MENDESAIN DATA AKUNTANSI
                Atribut dan Hubungan
                Tiga konsep penting yang akan membantu memperbaiki desain awal yang dikembangkan dari analisis kejadian :
1.       Kunci primer,
Atribut yang secara unik mengidentifikasi recod di tabel. Ketika record di tambahkan ke tabel, setiap record digunakan sebagai nilai kunci utama yang hanya mengidentifikasi record tersebut.
2.       Kunci asing,
Field di table yang merupakan kunci utama beberapa tabel lainnya. Kunci asing digunakan untu menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya.
3.       Kardinalitas hubungan.
Hubungan antartabel ditunjukan dengan menggunakan garis. Di dalam sistem baris data, kardinalitas hubungan adalah penting dalam mendesain baris data. Kardinalitas hubungan menunjukkan berapa banyak keterjadian dari satu jenis entitas (kejadian, sumber daya, atau pelaku) dihubungkan dengan jenis entitas lainnya. Kardinalitas berikut ini digunakan dalam desain baris data :
·         Satu dengan satu (1,1);
Hubungan satu dengan satu antarentitas tidak seumum dengan hubungan satu dengan banyak, tetapi justru terjadi di SIA.
·         Satu dengan banyak (1,m);
Hubungan satu dengan banyak sangat umum di dalam sistem akuntansi.
·         Banyak dengan banyak (m,m);
Satu order bisa untuk banyak produk, dan produk yang sama bisa pada banyak pesanan jadi, hubungan antara 2 entitas ini adalah banyak dengan banyak.
Ketiga konsep bersama-sama membantu peranti lunak basis data mengaitkan informasi yang disimpan di tabel untuk memproduksi berbagai dokumen laporan.
BAB 6 MEMAHAMI DAN MENDESAIN QUERY DAN LAPORAN.
Query adalah instruksi untuk memperoleh kembali informasi dari tabel. Informasi yang diperoleh ditampilkan atau dicetak di formulir laporan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun. Salah satu contoh dari bahasa query adalah SQL (structured query language).
Spesifikasi query terbagi jadi dua yaitu:
·         Query satu tabel
·         Query banyak tabel


Jenis-jenis laporan
1.       Daftar sederhana
2.       Perincian yang dikelompokan
3.       Ringkasan
4.       Entitas tunggal
Penulisan laporan memungkinan pengguna untuk membuat format output tabel atau query dengan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pembuat keputusan. Kebanyakan laporan memiliki :
·         Header laporan
·         Header halaman
·         Footer halaman, dan
·         Footerr laporan
Disamping isi utama yang mencakup data yang disajikan di dalam laporan.
Laporan kejadian
Pada laporan kejadian yang mendaftar atau meringkas data kejadian yang tersedia di dalam tebel transaksi. Pesanan pembelian, return pembelian, pesanan penjualan, faktur penjualan, retur penjualan, pengiriman, penerimaan kas, dan laporan produksi merupakan cotoh dari laporan transaksi. Laporan kejadian di bagi menjadi empat yaitu :
·         Daftar kejadian sederhana
·         Laporan perincian kejadian dikelompokan
·         Laporan ringkasan kejadian
·         Kejadian tunggal
Daftar acuan dan laporan status ini memfokuskan pada penyediaan informasi mengenai barang, jasa, atau agen.
Daftar acuan hanya melaporkan data acuan yang diambil dari tabel induk, data acuan tidak terpengaruh oleh kejadian. Jadi, informasi mengenai saldo atau jumlah barang di gudang tidak akan dimasukkan di laporan ini.
Laporan status menyediakan data ringkasan mengenai barang, jasa, atau agen. Data ringkasan adalah data di record barang, jasa, atau yang meringkas hasil-hasil transaksi masa lalu.
Bab7 MEMAHAMI DAN MENDDESAIN FORMULIR
Hubungan antara formulir input dan tabel
Formulir biasanya digunakan untuk menambahkan data ke tabel. Terdapat tiga hubungan antara tabel dan formulir :
·         Satu formulir untuk mencatat data di satu tabel
·         Satu formulir untuk mencatat data di dua tabel
·         Dua formulir atau lebih untuk mencatat data di satu tabel

Jenis-jenis formulir input
·         Formulir entri satu record
Formulir entri satu record hanya menampilkan satu record pada satu waktu, formulir seperti itu sering kali digunakan untuk mengarsip data file induk. Biasanya ini hanya bisa menambah, mengapus, memodifikasi.
·         Formulir entri bentuk tabel
Formulir entri bentuk tabel menyediakan dsain seperti kertas kerja untuk memasukkan banyak record di satu tabel. Biasanya ini hanya untuk mencatat sekumpulan kejadian.
Cara-cara entri data
1.       Agen internal mengetik data.
2.       Agen internal memilih data untuk dimasukan dengan menggunakan tabel pencarian (look-up table), tombol radio (radio button), atau kotak cek (check box).
3.       Agen internal memindai kode batang (barcode) produk atau kartu indetifikasi pelanggan.
4.       Pengguna memasukkan data denga menggunakan formulir di situs web perusahaan.
MENDESAIN FORMULIR
Mengidentifikasi dan mendokumentasikan formulir yang di perlukan.
Pertama kali mengidentifikasi kejadian-kejadian di dalam proses bisnis, dua kejadian dapat diindentifikasi yaitu Melakukan penjualan dan menyetorkan kas. Memasukkan adanya kejadian penyimpanan arsip yang di perlukan untuk menetapkan dan memodifikasi data acuan di file induk.

  

Kamis, 17 Oktober 2013

Sistem Informasi Akuntansi

Mengenal Sistem Informasi Akuntasi.
                Proses Bisnis Dan Sistem Informasi Akuntansi
                Dua istilah pokok di buku ini:
1.       Proses  bisnis dan,
2.       Sistem informasi.
Proses bisnis (business process) adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Siklus transaksi (transaction cycles) mengelompokan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalem suatu urutan tertentu. Terdapat tiga siklus transaksi utama :
·         Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle) adalah proses pembelian dan pembayaran untuk barang-barang atau jasa.
·         Siklus konversi (conversion cycle) adalah proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang atau jasa.
·         Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk para pelangan dan menagih uangnya.
Sistem informasi manajemen-SIM (management information Sysem-MIS) adalah suatu sistem yang menangkap data tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen.  SIM dapat dipandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi  seperti produksi, pemasaran,SDM,serta akuntasi dan keuangan.
Lingkup Sistem Informasi Akuntasi
Sebagaimana dibahas sebelumnya, sebenarnya Sim merupakan seperangkat subsitem. Di ELERBE, Inc., semua subsistem ini bersifat  penting dan informasi yang berbeda di perlukan untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Sebagai contoh departemen Produksi perlu memelihara informasi tentang pesanan, jadwal produksi, dan persediaan. Departemen pemasaran perlu mencata data mengenai tren pesanan pelanggan di ELERBE, nama dan alamt pelanggan dan prospek, serta produk-produk yang ditawarkan oleh pesaing. Departemen sumber daya manusia memerlukan akses ke informasi tentang persyaratan jabatan, kualifikasi karyawan, dan jadmemerlukan akses ke informasi tentang persyaratan jabatan, kualifikasi karyawan, dan jadwal pelatihan. Departemen akuntansi dan keuangan memerlukan informasi untuk memelihara buku besar dan membuat laporan keuangan, mengirim tagihan ke pelanggan, dan memonitor jumlah yang terutang kepada para pemasok.
Sistem informasi akuntasi itu adalah suatu subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntasi dan keuangan, juga informasi lain yang di peroleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan dalam satuan unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian penerimaan barang, gaji, dan jam kerja. Sebagai contoh, jumlah jam kerja karyawan bisa penting untuk penjadwalan produksi maupun akutansi penggajian.informasi tentang pesanan penjualan dan penyerahan barangnya penting untuk fungsi pemasaran maupun fungsi akuntansi. Tingkat upah dan jumlah potongan bisa penting untuk personalia dan juga akuntan. Oleh karena informasi akuntansi merupakn bagian utama dari perangkat informasi yang di perlukan oleh semua pengguna, para akuntan berada di posisi yang baik untuk meningkatkan nilai pelayanan mereka dengan memperluas fokus mereka dan mempertimbangkan keseluruhan proses bisnis.
Penggunaan sistem informasi akuntansi
Di bagian sebelumnya, telah di bahas lingkup SIA. Bagian ini menjelaskan apa yang dikerjakan SIA dan memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi.
Membuat laporan eksternal
Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan yang lain. Laporan jenis  ini mengikuti suatu struktur industri perbankan dan utilitas. Sebagai hasilnya, setelah informasi yang di perlukan dicatat, laporan-laporan eksternal dapat dihasilkan dengan jauh lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan di masa lalu.
Mendukung aktivitas rutin
Para maanajer memelukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu. contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur penagihan pelangan, dan menagih kas ke pelanggan.
Mendukung  pengambilan keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk-produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian. Informasi ini sangat penting untuk merencanakan produk baru, memutuskan produk-produk apa yang harus ada di persediaan, dan memasarkan produk kepada para pelanggan.
Perencanaan dan pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar di simpan oleh sistem informasi, dan laporan di rancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual. Sebagai contoh, analisi pendapatan dan beban bisa di lakukan di tingkatkan produk secara individu.
Menerapkan pengedalian internal
Pengendalian internal (interal control) mencakup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi,dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

PERAN AKUNTAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SIA
“Teknologi informasi di dalam kurikulum akuntansi” mengidentifikasi empat peran di mana akuntan menggunakan teknologi informasi:
1.       Pengguna.
‘akuntan sebagai pengguna’ Peranti lunak akuntansi dapat digunakan untuk mendukung operasi bisnis dan pengambilan keputusan. Dengan memahami fitur dan fungsi umum piranti  lunak akuntansi saat ini akan membuat pemakaian paket akuntansi yang spesifik di tempat kerja menjadi lebih mudah.
2.       Manajer.
‘akuntan sebagai manajer’ Di perusahaan yang lebih besar, orang-orang perlu memahami isi dari basis data, informasi yang di perlukan oleh banyak pengguna, dan teknik-teknik pengendalian. Oleh karena itu para yang dihasilkan oleh mereka dapet menginterpretasikan laporan yang disusun untuk berbagai jenis pengguna. Untuk meningkatkan nilai meraka, harus mengetahui bagaimana bisnis dijalankan-tujuan proses bisnis perusahaan bagaimana sistem membantu mencapai tujuan-tujuan tersebut dan mendukung proses bisnisnya.
3.       Konsultan
‘akuntan sebagai konsultan’ akuntan yang sudah berpengalaman dapet menyediakan jasa konsultasi pengalaman dapat memberi para profesional akuntansi suatu manfaat kompetitif dalam konsultasi mengenai pemerolehan, desain, instalasi, dan modifikasi sistem akuntasi.mereka memahami bagaimana sistem informasi mendukung proses-proses-proses bisnis, dan mereka memahami tentangketentuan pelapolaran keuangan dan juga resiko pengendaian internal.
4.       Evaluator
‘akuntan sebagai evaluator’,
·         Auditor internal, auditor internal mengevaluasi berbagai unit di suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya. Mereka mempunyai tanggung jawab yang luas dan dapet mengaudit efektivitas dari berbagai operasi perusahaan. Laporan audit merupakan laporan yang membahas temuan auditor dan membuat rekomendasi untuk perbaikan.
·         Auditor eksternal, perusahaan membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan  hukum dan untuk menambahkan kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
·         Peran evaluatif lainnya, dalam konteks akuntan purlu memahami proses bisnis suatu perusahaan dan bagaimana sistem akuntansi mendukung proses-proses ini.mereka harus mengetahui bagaimana caranya membuka kembali informasi yang diperlukan untuk evaluasi.mereka harus menilai pengendalian internal suatu organisasi untuk menentukan seberapa jauh mereka dapet bergantung pada output dari sistem informasi. Mereka bahkan dapat mengevaluasi sistem  pengendalian internal sebagai suatu tujuan akhir, dengan tujuan untuk merekomendasikan pengendalian internal yang lebih baik.


Ø  Akuntan sebagai penyedia jasa akuntansi dan perpajakan
Akutan menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk klien-klien kecil dan peranti lunak perpajakan guna memnberikan jasa perpajakan untuk klien-klien


                PROSES DAN KEJADIAN BISNIS
                Suatu cara penting mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) menggelompokan kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (event) adalah berbagai hal yang terjadi pada suatu saat tertentu proses bisnis dapet disusun menjadi tiga siklus :


BAB 2
*  PROSES DAN KEJADIAN BISNIS
Satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokkan kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (event) adalah berbagi hal yang terjadi pada suatu saat tertentu.
Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus :
1.       Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/purchasing cycle) mengacu pada proses pembelian barang dan jasa. Karakteristik siklus ini akan segera dibahas.
2.       Siklusnkonversi (conversion cycle) mengacu pada proses mengubah sumber daya diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.
3.       Siklus pendapatan (revenue cyele) mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan. Di pembahasan ini akan diuraikan apa yang berlangsung dalam siklus pendapatan.


*  Arsip dalam SIA yang terkomputerisasi

Bagian ini menunjukkan bagaimana data  diorganisasi dalam SIA yang terkomputerisasi.

·         Entity (entitas) : suatu entitas adalah subjek tertentu tentang informasi apa yang disimpan.
·         Field : suatu unit data mengenai satu entitas.
·         Record : seperangkat field yang saling berkaitan dari satu entitas.
·         File : seperangkat record yang saling berkaitan.
·         Transaction file : file transaksi menyimpan informasi tentang kejadian.
·         Master file : file induk berisi informasi mengenai entitas dari kejadian.
·         Reference data (data acuan) : beberapa field dalem master file berisi data acuan yang menguraikan entitas.
·         Reference field (field acuan) :field yang berisi data acuan diindentifikasikan sebagai field acuan.
·         Summary data (data ringkasan) : data ringkasan meringkas transaksi-transaksi masa lalu.
·         Summary field (field ringkasan) : field yang berisi data ringkasan diidentifikasikan sebagai field ringkasan.

*  JENIS-JENIS FILE DAN DATA
1.       File induk menyimpan data yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang dan jasa. File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual. Data yang disimpan dapet memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkas:
·         Data acuan adalah data deskriptif yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi.
·         Data ringkasan diubah ketika kejadian, seperti pesanan dan pengiriman, terjadi.
*  SIA biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas:
1.       Barang/jasa – barang dan jasa di peroleh, dibuat atau di jual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan pendapatan organisasi.
2.       Agen ekstenal – Agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada di luar perusahaan.
3.       Agen internal – Agen internal adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian di dalem suatu proses bisnis. SIA sering kali menelusuri informasi mengenai agen internal yang bertanggung jawab untuk kejadian di dalam proses bisnis.
2.       File transaksi menyimpan data tentang kejadian dan biasanya mencangkup suatu field untuk tanggal transaksi. File transaksi biasanya mencangkup informasi kuantitas dan harga, kuantitas mengacu pada kuantitas barang atau jasa yang berhubungan dengan kejadian tersebut.
Kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu di dalem siklus pendapatan dan pemerolehan.

*  KEJADIAN DAN AKTIVITAS

1.       Pencatatan mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan penyimpanan data kejadian dalam file transaksi.
2.       Istilah pembaruan mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian.
3.       Aktivitas pemeliharaan file menangakap dan mengorganisasi data acuan tentang file induk.


Bab 3
DIAGRAN AKTIVITAS UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis di gunakan unified modeling language(UML). Suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisaikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh  Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian, UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Alasan lain memilih UML adalah karena UMLl menyediakan pilihan diagram untuk mendokumentasikan proses bisnis dan sistem informasi.

Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi kejadian.

Detailed diagram sama dengan peta dari seluruh kota. Diagram ini menyidiakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukan pada overview diagram.

Pengendalian internal dan peran akuntan
Pengendalian internal (internal control) adalah suatu proses, yang di pengaruhi oleh dewaan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang di rancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kateori sebagai berikut:
·         Efektivitas dan efesiensi operasi.
·         Keandalan pelaporan keuangan.
·         Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Terdapat lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan :
1.       Lingkungan pengendalian : mengacu pada faktor-faktor umum yang menetapkan sifat organisasi dan memengaruhi kesadaran karyawannya terdapat pengendalian.
2.       Penentuan resiko : identifikasi dan analisis risiko yang mengganggu pencapaian sasaran pengendalian internal
3.       Aktivitas pengendalian : kebijakan dan prosedur yang di kembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko. Aktivitas pengendalian meliputi hal-hal berikut.
·         Penelaahan kinerja merupakan aktivitas –aktivitas yang mencakup analisis kinerja, misalnya, melalui perbandingan hasil aktual dengan anggaran, proyeksi standar, dan dan data periode lalu.
·          Pemisahan tugas mencakup pembebanan tanggung jawab untuk otorisasi transaksi, pelaksanaan transaksi, pencatatan transaksi, dan pemeliharaan aset kepasa karyawan yang berbeda-beda.
·         Pengendalian aplikasi diterapkan pada SIA (misalnya, entri pesanan dan utang usaha)
·         Pengendalian umum yang berkaitan dengan banyaknya aplikasi
4.       Informasi dan komunikasi sistem informasi perusahaan merupakan kumpulan prosedur (otomasi dan manual) dan record yang dibuat untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporan kejadian pada proses entitas.
5.       Pengawasan manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan bahwa pengendalian organisasi berfungsi sebagaimana di maksudkan.
*  Sasaran pengendalian internal
Sasaran pengendalian internal yang di sebutkan di laporan COSO mencangkup berikut ini :
·         Efektivitas dan efisiensi operasi.
·         Keandalan pelaporan keuangan.
Sasaran pelaksanaan. Pada siklus pendapatan, pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Pelaksanaan mencakup aktivitas di mana perusahaan mengeluarkan persediaan dan menggunakan sumber daya lainnya (misalnya, tenaga kerja dan peralatan) untuk menyediakan jasa dan menangani kas yang dihasilkan.
Dua sasaran pelaksaan untuk siklus pendapatan adalah :
1.       Memastikan pengiriman barang dan jasa yang tepat, dan
2.       Memastikan penerimaan dan penanganan kas yang tepat.
Dua sasaran pelaksanaan untuk siklus pemerolehan adalah :
1.       Memastikan pengirim barang dan jasa yang tepat, dan
2.       Memastikan pembayaran dan penanganan kas yang tepat.
Pendekatan kita untuk mengidentifikasi resiko pelaksanaan dalam siklus pemerolehan sama seperti siklus pendapatan.
 Sasaran sistem informasi.
Sasaran sistem informasi memfokuskan pada pencatatan, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi. Data kejadian harus dicatat dengan tepat pada dokumen sumber dan dalam file transaksi. Sasaran sistem informasi juga penting untuk memastikan pelaksanaan transaksi yang efektif
Sasaran perlindungan Aset.
Fokus utama kita adalah pada sasaran pelaksanaan dan sistem informasi. Sasaran ini sesuai untruk teks ini karena relevan dengan fungsi sistem informasi akuntansi dan konsisten dengan fokus kita pada kejadian dan proses. Kita juga akan menempatkan sasaran pengamanan aset karena pencurian atau kehilangan aset merupakan resiko yang di harapkan akuntan untuk di kendalikan dan karena informasi akuntansi berperan penting dalam mengamankan aset.
Sasaran kinerja.
Memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Bersamaan dengan sasaran pelaksanaan,sasaran kinerja dibuat untuk memastikan operasi yang efektif.
Penentuan risiko.
Komponen penting pengendalian internal adalah penentuan risiko yang mengacam pencapian tujuan perusahaan bagaian berikutnya dimulai dengan pembahasan mengenai risiko pelaksanaan pada siklus pendapatan
Sasaran:

Jenis sasaran
Deskripsi sasaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan yang tepat transaksi pada siklus pendapatan dan pemerolehan
Sistem informasi
Pemeliharaan file, pencatatan, pembaruan, dan pelaporan data yang tepat dalam sistem informasi
Pelindungan aset
Pengamanan aset
Kinerja
Kinerja yang memuaskan dari orgaisasi,m orang dapertemen barang, atau jasa
Risiko:

Jenis risiko
Deskripsi risiko
Pelaksanaan
Risiko tidak tercapainya sasaran pelaksanaan
Sistem informasi
Risiko tidak tercapainya ssasaran sistem informasi
Perlindungan aset
Risiko kehilangan atau pencurian aset
kinerja
Risiko tidak tercapainya sasaran kinerja

PENENTUAN RESIKO PELAKSANAAN : SIKLIS PENDAPATAN
Risiko pelaksanaan (execution risk) mencakup risiko tidak tepatnya pelaksaan traksaksi.
1.       Penyerahan barang dan jasa.
2.       Penerimaan kas.
Lima langkah yang bermanfaat dalam pemahaman dan penentuan risiko pelaksanaan:
1.       Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.
2.       Indentifikasikan barang atau jasa yang diberikan dan kas yang di terima yang tergolong berisiko.
3.       Nyatakan kembali setiap risiko umum untuk menjelaskan risiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses tertentu yang dipelajari. Keluarkan setiap resiko yang tidak rek=levan atau jelas-jelas tidak material.
4.       Beri penilaian terhadap signifikansi resiko-resiko yang tersisa.
5.       Untuk resiko yang signifikan identifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko. Kejadian dalam proses dapat digunakan untuk menidentifikasikan fakto-faktor ini secara sistematis.
Titik-titik di siklus pendapatan yang dapat menyebabkan kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1.       Kejadian menerima pesanan. Pesanan telah di terima dengan cara yang salah.
2.       Kejadian mengambil barang. Karyawan gudang telah mengambil barang yang salah.
3.       Kejadian mengirim barang. Petugas pengiriman mungkin mengepak beberapa pesanan pada waktu yang bersamaan dan terkadang memasukkan produk yang salah dalam pengiriman tersebut.
PENELITIAN RISIKO SISTEM INFORMASI
1.       Pencatatan resiko
Menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebakan kerugian yang sangat besar.

2.        Memperbarui risiko
Risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak di perbaru dengan cepat.
AKTIVITAS PENGENDALIAN
1.       Pengendalian arus kerja
1.       Pemisahan tugas antaragen internal merupakan konsep ini dalam mendesain aktivitas pengendalian internal. Biasanya, agar kecurangan terjadi ketika karyawan memerlukan akses ke aset maupun kemampuan untuk menyembuyikan kecurangan dalam record organisasi.
2.       Penggunaan informasi mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas informasi mengenai kejadian sebelumnya dapat berasal daari dokumen atau record komputer.
3.       Urutan kejadian yang di haruskan sebuah perusahaan dapat mengharuskan suatu urutan kejadian tanpa memiliki informasi tercatat sebelumnya yang diandalkan, dan tugas dapat dipisahkan tanpa mengharuskan adanya urusan.
4.       Menindaklanjuti kejadian organisasi harus memiliki cara otomatis atau manual untuk menelaah transaksi yang belum di simpulkan.
5.       Dokumen bernomer urut memberikan nomer urut pada dokumen memberi peluang untuk mengendalikan kejadian. Dokumen bernomer urut dibuat selama satu kejadian di pertanggungjawabkan di kejadian berikutnya. Memeriksa urutan dokumen bernomer dapat membantu memastikan bahwa seluruh kejadian dilaksanakan dan dicatat dengan tepat.
6.       Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses, agen internal ditunjuk sebagai petanggung jawab sebagian besar kejadian. Di organisasi-organisasi besar, cukup mudah untuk mempertahankan agar karyawan bertanggung jawab jika nomer identitas karyawan tercatat pada waktu pencatatan kejadian. Pertanggungjawaban dapat juga di terapkan pada pengamanan aset. Para karyawan sering kali sediakan peralatan untuk melakukan tugas meraka.
7.       Pembatasan akses ke aset dan informasi cara penting untuk memproteksi aset , seperti kas,  persedian, peralatan, dan data, adalah membatasi akses hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang di berikan.
8.       Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisik aset aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang sebenarnya. Rekonsiliasi berbeda denan penggunaan dokumen untuk mengendalikan kejadian dalam dua cara penting :
ü  Rekonsiliasi lebih umum dari pada pemerikasaan sederhana atau perbandingan dokumen yang menunjukan kejadian-kejadian individual. Rekonsiliasi biasanyya mencakup data mengenai banyak kejadian.
ü  Rekonsiliasi terjadi setelah kejadian dilaksanakan dan dicatat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dokumen digunakan untuk memulai kejadian.
Penelaahan kinerja
Penelaahan kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi, atau data periode lalu. Penelaahan kinerja meliputi analisis data (kemungkinan dari banyak periode),identifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaikan. Aktivitas ini dirancang untuk mengurangi risiko pelaksanaan pencatatan yang tidak tepat. Selain mengendalikan pelaksanaan rutin dan pencatatan kejadian, organisasi harus melakukan penelaahan kinerja untuk memastikan bahwa kejadian-kejadian mendukung tujuan umum jangka panjang (misalnya, kulitas barang/jasa yang tinggi).
Contoh penelaahan kinerja adalah sebagai berikut :
1.       Menajer pemasaran menelaahan penjualan berbagai macam produk untuk menentukan produk mana yang di hentikan.
2.       CEO ingin menentukan keberhasilan wakil direktur yang bertanggung jawab atas penjualan internasonal.

Record induk dan penelaahan kinerja. Penelaahan kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara. Pertama, angka-angka standar dan anggaran (data acuan) biasanya dicatat selama aktivitas pemeliharaan file di record induk. Data ringkasan yang disimpan di record induk sering kali digunakan untuk menerapkan tindakan perbaikan.