Mengenal Sistem Informasi Akuntasi.
Proses Bisnis Dan
Sistem Informasi Akuntansi
Dua istilah pokok
di buku ini:
1. Proses bisnis dan,
2. Sistem informasi.
Proses bisnis (business process) adalah urutan
aktivitas yang dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan,
serta menjual barang dan jasa. Siklus transaksi (transaction cycles)
mengelompokan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalem suatu
urutan tertentu. Terdapat tiga siklus transaksi utama :
·
Siklus pemerolehan/pembelian
(acquisition/purchasing cycle) adalah proses pembelian dan pembayaran untuk
barang-barang atau jasa.
·
Siklus konversi (conversion cycle)
adalah proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang atau
jasa.
·
Siklus pendapatan (revenue cycle)
adalah proses menyediakan barang atau jasa untuk para pelangan dan menagih
uangnya.
Sistem informasi manajemen-SIM (management
information Sysem-MIS) adalah suatu sistem yang menangkap data tentang satu
organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang
berguna bagi manajemen. SIM dapat
dipandang sebagai suatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk
fungsi-fungsi seperti produksi,
pemasaran,SDM,serta akuntasi dan keuangan.
Lingkup Sistem Informasi Akuntasi
Sebagaimana dibahas sebelumnya, sebenarnya Sim
merupakan seperangkat subsitem. Di ELERBE, Inc., semua subsistem ini
bersifat penting dan informasi yang
berbeda di perlukan untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Sebagai contoh
departemen Produksi perlu memelihara informasi tentang pesanan, jadwal
produksi, dan persediaan. Departemen pemasaran perlu mencata data mengenai tren
pesanan pelanggan di ELERBE, nama dan alamt pelanggan dan prospek, serta
produk-produk yang ditawarkan oleh pesaing. Departemen sumber daya manusia
memerlukan akses ke informasi tentang persyaratan jabatan, kualifikasi
karyawan, dan jadmemerlukan akses ke informasi tentang persyaratan jabatan,
kualifikasi karyawan, dan jadwal pelatihan. Departemen akuntansi dan keuangan
memerlukan informasi untuk memelihara buku besar dan membuat laporan keuangan,
mengirim tagihan ke pelanggan, dan memonitor jumlah yang terutang kepada para
pemasok.
Sistem informasi akuntasi itu adalah suatu
subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntasi dan keuangan, juga
informasi lain yang di peroleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.
SIA menelusuri sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan, penjualan
dalam satuan unit dan mata uang, penagihan kas, pesanan pembelian penerimaan
barang, gaji, dan jam kerja. Sebagai contoh, jumlah jam kerja karyawan bisa
penting untuk penjadwalan produksi maupun akutansi penggajian.informasi tentang
pesanan penjualan dan penyerahan barangnya penting untuk fungsi pemasaran
maupun fungsi akuntansi. Tingkat upah dan jumlah potongan bisa penting untuk
personalia dan juga akuntan. Oleh karena informasi akuntansi merupakn bagian
utama dari perangkat informasi yang di perlukan oleh semua pengguna, para
akuntan berada di posisi yang baik untuk meningkatkan nilai pelayanan mereka
dengan memperluas fokus mereka dan mempertimbangkan keseluruhan proses bisnis.
Penggunaan sistem informasi akuntansi
Di bagian sebelumnya, telah di bahas lingkup SIA.
Bagian ini menjelaskan apa yang dikerjakan SIA dan memberikan lima macam
penggunaan informasi akuntansi.
Membuat laporan eksternal
Perusahaan menggunakan sistem informasi
akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan pemerintah, dan
yang lain. Laporan jenis ini mengikuti
suatu struktur industri perbankan dan utilitas. Sebagai hasilnya, setelah
informasi yang di perlukan dicatat, laporan-laporan eksternal dapat dihasilkan
dengan jauh lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan di masa lalu.
Mendukung aktivitas rutin
Para maanajer memelukan satu sistem informasi
akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi
perusahaan itu. contohnya antara lain menerima pesanan pelanggan, mengirimkan
barang dan jasa, membuat faktur penagihan pelangan, dan menagih kas ke
pelanggan.
Mendukung pengambilan keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu
organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk-produk yang penjualannya
bagus dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian. Informasi ini
sangat penting untuk merencanakan produk baru, memutuskan produk-produk apa
yang harus ada di persediaan, dan memasarkan produk kepada para pelanggan.
Perencanaan dan pengendalian
Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk
aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya
standar di simpan oleh sistem informasi, dan laporan di rancang untuk
membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual. Sebagai contoh, analisi
pendapatan dan beban bisa di lakukan di tingkatkan produk secara individu.
Menerapkan pengedalian internal
Pengendalian internal (interal control) mencakup
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk
melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi,dan untuk memelihara
keakuratan data keuangan.
PERAN AKUNTAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SIA
“Teknologi informasi di dalam kurikulum
akuntansi” mengidentifikasi empat peran di mana akuntan menggunakan teknologi
informasi:
1. Pengguna.
‘akuntan
sebagai pengguna’ Peranti lunak akuntansi dapat digunakan untuk mendukung
operasi bisnis dan pengambilan keputusan. Dengan memahami fitur dan fungsi umum
piranti lunak akuntansi saat ini akan
membuat pemakaian paket akuntansi yang spesifik di tempat kerja menjadi lebih
mudah.
2. Manajer.
‘akuntan
sebagai manajer’ Di perusahaan yang lebih besar, orang-orang perlu memahami isi
dari basis data, informasi yang di perlukan oleh banyak pengguna, dan
teknik-teknik pengendalian. Oleh karena itu para yang dihasilkan oleh mereka
dapet menginterpretasikan laporan yang disusun untuk berbagai jenis pengguna.
Untuk meningkatkan nilai meraka, harus mengetahui bagaimana bisnis
dijalankan-tujuan proses bisnis perusahaan bagaimana sistem membantu mencapai
tujuan-tujuan tersebut dan mendukung proses bisnisnya.
3. Konsultan
‘akuntan
sebagai konsultan’ akuntan yang sudah berpengalaman dapet menyediakan jasa
konsultasi pengalaman dapat memberi para profesional akuntansi suatu manfaat
kompetitif dalam konsultasi mengenai pemerolehan, desain, instalasi, dan
modifikasi sistem akuntasi.mereka memahami bagaimana sistem informasi mendukung
proses-proses-proses bisnis, dan mereka memahami tentangketentuan pelapolaran
keuangan dan juga resiko pengendaian internal.
4. Evaluator
‘akuntan
sebagai evaluator’,
·
Auditor internal, auditor internal
mengevaluasi berbagai unit di suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu
telah mencapai misinya. Mereka mempunyai tanggung jawab yang luas dan dapet
mengaudit efektivitas dari berbagai operasi perusahaan. Laporan audit merupakan
laporan yang membahas temuan auditor dan membuat rekomendasi untuk perbaikan.
·
Auditor eksternal, perusahaan
membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk
memenuhi ketentuan hukum dan untuk
menambahkan kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
·
Peran evaluatif lainnya, dalam
konteks akuntan purlu memahami proses bisnis suatu perusahaan dan bagaimana
sistem akuntansi mendukung proses-proses ini.mereka harus mengetahui bagaimana
caranya membuka kembali informasi yang diperlukan untuk evaluasi.mereka harus
menilai pengendalian internal suatu organisasi untuk menentukan seberapa jauh
mereka dapet bergantung pada output dari sistem informasi. Mereka bahkan dapat
mengevaluasi sistem pengendalian
internal sebagai suatu tujuan akhir, dengan tujuan untuk merekomendasikan
pengendalian internal yang lebih baik.
Ø Akuntan sebagai penyedia jasa akuntansi dan perpajakan
Akutan
menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk
klien-klien kecil dan peranti lunak perpajakan guna memnberikan jasa perpajakan
untuk klien-klien
PROSES DAN
KEJADIAN BISNIS
Suatu cara penting
mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus
transaksi. Siklus transaksi (transaction cycle) menggelompokan kejadian terkait
yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (event) adalah
berbagai hal yang terjadi pada suatu saat tertentu proses bisnis dapet disusun
menjadi tiga siklus :
BAB 2
PROSES DAN KEJADIAN BISNIS
Satu cara penting untuk
mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan berfokus pada siklus transaksi.
Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokkan kejadian terkait yang pada
umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (event) adalah berbagi
hal yang terjadi pada suatu saat tertentu.
Proses bisnis dapat disusun
menjadi tiga siklus :
1.
Siklus pemerolehan/pembelian
(acquisition/purchasing cycle) mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.
Karakteristik siklus ini akan segera dibahas.
2.
Siklusnkonversi (conversion cycle)
mengacu pada proses mengubah sumber daya diperoleh menjadi barang-barang dan
jasa.
3.
Siklus pendapatan (revenue cyele)
mengacu pada proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan. Di
pembahasan ini akan diuraikan apa yang berlangsung dalam siklus pendapatan.
Arsip dalam SIA yang terkomputerisasi
Bagian ini menunjukkan
bagaimana data diorganisasi dalam SIA
yang terkomputerisasi.
·
Entity (entitas) : suatu entitas
adalah subjek tertentu tentang informasi apa yang disimpan.
·
Field : suatu unit data mengenai
satu entitas.
·
Record : seperangkat field yang
saling berkaitan dari satu entitas.
·
File : seperangkat record yang
saling berkaitan.
·
Transaction file : file transaksi
menyimpan informasi tentang kejadian.
·
Master file : file induk berisi
informasi mengenai entitas dari kejadian.
·
Reference data (data acuan) : beberapa
field dalem master file berisi data acuan yang menguraikan entitas.
·
Reference field (field acuan) :field
yang berisi data acuan diindentifikasikan sebagai field acuan.
·
Summary data (data ringkasan) :
data ringkasan meringkas transaksi-transaksi masa lalu.
·
Summary field (field ringkasan) :
field yang berisi data ringkasan diidentifikasikan sebagai field ringkasan.
JENIS-JENIS FILE DAN DATA
1.
File induk menyimpan data yang
relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang
dan jasa. File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi
individual. Data yang disimpan dapet memiliki karakteristik sebagai data acuan
maupun data ringkas:
·
Data acuan adalah data deskriptif
yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi.
·
Data ringkasan diubah ketika
kejadian, seperti pesanan dan pengiriman, terjadi.
SIA biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas:
1.
Barang/jasa – barang dan jasa di
peroleh, dibuat atau di jual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan
pendapatan organisasi.
2.
Agen ekstenal – Agen eksternal
adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada di luar perusahaan.
3.
Agen internal – Agen internal
adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai
kejadian di dalem suatu proses bisnis. SIA sering kali menelusuri informasi
mengenai agen internal yang bertanggung jawab untuk kejadian di dalam proses
bisnis.
2.
File transaksi menyimpan data
tentang kejadian dan biasanya mencangkup suatu field untuk tanggal transaksi.
File transaksi biasanya mencangkup informasi kuantitas dan harga, kuantitas
mengacu pada kuantitas barang atau jasa yang berhubungan dengan kejadian
tersebut.
Kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu di dalem siklus
pendapatan dan pemerolehan.
KEJADIAN DAN AKTIVITAS
1.
Pencatatan mengacu pada penyiapan
dokumen sumber dan penyimpanan data kejadian dalam file transaksi.
2.
Istilah pembaruan mengacu pada
tindakan mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh
dari kejadian.
3.
Aktivitas pemeliharaan file
menangakap dan mengorganisasi data acuan tentang file induk.
Bab 3
DIAGRAN AKTIVITAS UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen bisnis di gunakan
unified modeling language(UML). Suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,
memvisualisaikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML
dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek
oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar
Jacobson. Namun demikian, UML dapat digunakan untuk memahami dan
mendokumentasikan setiap sistem informasi. Alasan lain memilih UML adalah
karena UMLl menyediakan pilihan diagram untuk mendokumentasikan proses bisnis
dan sistem informasi.
Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses
bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan
kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi kejadian.
Detailed diagram sama dengan peta dari seluruh kota. Diagram ini
menyidiakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan
dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukan pada overview diagram.
Pengendalian internal dan peran akuntan
Pengendalian internal (internal control) adalah suatu proses, yang di
pengaruhi oleh dewaan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang di
rancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian
sasaran kateori sebagai berikut:
·
Efektivitas dan efesiensi operasi.
·
Keandalan pelaporan keuangan.
·
Ketaatan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
Terdapat lima komponen
pengendalian internal yang saling berkaitan :
1.
Lingkungan pengendalian : mengacu
pada faktor-faktor umum yang menetapkan sifat organisasi dan memengaruhi
kesadaran karyawannya terdapat pengendalian.
2.
Penentuan resiko : identifikasi
dan analisis risiko yang mengganggu pencapaian sasaran pengendalian internal
3.
Aktivitas pengendalian : kebijakan
dan prosedur yang di kembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko.
Aktivitas pengendalian meliputi hal-hal berikut.
·
Penelaahan kinerja merupakan
aktivitas –aktivitas yang mencakup analisis kinerja, misalnya, melalui
perbandingan hasil aktual dengan anggaran, proyeksi standar, dan dan data
periode lalu.
·
Pemisahan tugas mencakup pembebanan tanggung
jawab untuk otorisasi transaksi, pelaksanaan transaksi, pencatatan transaksi,
dan pemeliharaan aset kepasa karyawan yang berbeda-beda.
·
Pengendalian aplikasi diterapkan
pada SIA (misalnya, entri pesanan dan utang usaha)
·
Pengendalian umum yang berkaitan
dengan banyaknya aplikasi
4.
Informasi dan komunikasi sistem
informasi perusahaan merupakan kumpulan prosedur (otomasi dan manual) dan
record yang dibuat untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporan kejadian
pada proses entitas.
5.
Pengawasan manajemen harus mengawasi
pengendalian internal untuk memastikan bahwa pengendalian organisasi berfungsi
sebagaimana di maksudkan.
Sasaran pengendalian internal
Sasaran pengendalian internal
yang di sebutkan di laporan COSO mencangkup berikut ini :
·
Efektivitas dan efisiensi operasi.
·
Keandalan pelaporan keuangan.
Sasaran pelaksanaan. Pada siklus pendapatan,
pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan
penanganan kas. Pelaksanaan mencakup aktivitas di mana perusahaan mengeluarkan
persediaan dan menggunakan sumber daya lainnya (misalnya, tenaga kerja dan
peralatan) untuk menyediakan jasa dan menangani kas yang dihasilkan.
Dua sasaran pelaksaan untuk siklus pendapatan
adalah :
1.
Memastikan pengiriman barang dan
jasa yang tepat, dan
2.
Memastikan penerimaan dan
penanganan kas yang tepat.
Dua sasaran pelaksanaan untuk siklus
pemerolehan adalah :
1.
Memastikan pengirim barang dan
jasa yang tepat, dan
2.
Memastikan pembayaran dan
penanganan kas yang tepat.
Pendekatan kita untuk mengidentifikasi resiko
pelaksanaan dalam siklus pemerolehan sama seperti siklus pendapatan.
Sasaran
sistem informasi.
Sasaran sistem informasi memfokuskan pada
pencatatan, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi. Data kejadian harus
dicatat dengan tepat pada dokumen sumber dan dalam file transaksi. Sasaran
sistem informasi juga penting untuk memastikan pelaksanaan transaksi yang
efektif
Sasaran perlindungan Aset.
Fokus utama kita adalah pada sasaran
pelaksanaan dan sistem informasi. Sasaran ini sesuai untruk teks ini karena
relevan dengan fungsi sistem informasi akuntansi dan konsisten dengan fokus
kita pada kejadian dan proses. Kita juga akan menempatkan sasaran pengamanan
aset karena pencurian atau kehilangan aset merupakan resiko yang di harapkan
akuntan untuk di kendalikan dan karena informasi akuntansi berperan penting
dalam mengamankan aset.
Sasaran kinerja.
Memfokuskan pada pencapaian kinerja yang
memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Bersamaan
dengan sasaran pelaksanaan,sasaran kinerja dibuat untuk memastikan operasi yang
efektif.
Penentuan risiko.
Komponen penting pengendalian internal adalah
penentuan risiko yang mengacam pencapian tujuan perusahaan bagaian berikutnya
dimulai dengan pembahasan mengenai risiko pelaksanaan pada siklus pendapatan
Sasaran:
|
|
Jenis sasaran
|
Deskripsi sasaran
|
Pelaksanaan
|
Pelaksanaan yang tepat transaksi pada siklus pendapatan dan
pemerolehan
|
Sistem informasi
|
Pemeliharaan file, pencatatan, pembaruan, dan pelaporan data yang
tepat dalam sistem informasi
|
Pelindungan aset
|
Pengamanan aset
|
Kinerja
|
Kinerja yang memuaskan dari orgaisasi,m orang dapertemen barang, atau
jasa
|
Risiko:
|
|
Jenis risiko
|
Deskripsi risiko
|
Pelaksanaan
|
Risiko tidak tercapainya sasaran pelaksanaan
|
Sistem informasi
|
Risiko tidak tercapainya ssasaran sistem informasi
|
Perlindungan aset
|
Risiko kehilangan atau pencurian aset
|
kinerja
|
Risiko tidak tercapainya sasaran kinerja
|
PENENTUAN RESIKO PELAKSANAAN : SIKLIS
PENDAPATAN
Risiko pelaksanaan (execution risk) mencakup
risiko tidak tepatnya pelaksaan traksaksi.
1.
Penyerahan barang dan jasa.
2.
Penerimaan kas.
Lima langkah yang bermanfaat dalam pemahaman
dan penentuan risiko pelaksanaan:
1.
Dapatkan pemahaman mengenai proses
organisasi.
2.
Indentifikasikan barang atau jasa
yang diberikan dan kas yang di terima yang tergolong berisiko.
3.
Nyatakan kembali setiap risiko
umum untuk menjelaskan risiko pelaksanaan dengan lebih tepat untuk proses
tertentu yang dipelajari. Keluarkan setiap resiko yang tidak rek=levan atau
jelas-jelas tidak material.
4.
Beri penilaian terhadap signifikansi
resiko-resiko yang tersisa.
5.
Untuk resiko yang signifikan
identifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko. Kejadian
dalam proses dapat digunakan untuk menidentifikasikan fakto-faktor ini secara
sistematis.
Titik-titik di siklus pendapatan
yang dapat menyebabkan kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Kejadian menerima pesanan. Pesanan
telah di terima dengan cara yang salah.
2.
Kejadian mengambil barang.
Karyawan gudang telah mengambil barang yang salah.
3.
Kejadian mengirim barang. Petugas
pengiriman mungkin mengepak beberapa pesanan pada waktu yang bersamaan dan
terkadang memasukkan produk yang salah dalam pengiriman tersebut.
PENELITIAN RISIKO SISTEM
INFORMASI
1.
Pencatatan resiko
Menyatakan risiko yang tidak
tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi.
Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebakan kerugian yang sangat besar.
2.
Memperbarui risiko
Risiko bahwa field ringkasan dalam catatan
induk tidak di perbaru dengan cepat.
AKTIVITAS PENGENDALIAN
1.
Pengendalian arus kerja
1.
Pemisahan tugas antaragen internal
merupakan konsep ini dalam mendesain aktivitas pengendalian internal. Biasanya,
agar kecurangan terjadi ketika karyawan memerlukan akses ke aset maupun
kemampuan untuk menyembuyikan kecurangan dalam record organisasi.
2.
Penggunaan informasi mengenai
kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas informasi mengenai kejadian
sebelumnya dapat berasal daari dokumen atau record komputer.
3.
Urutan kejadian yang di haruskan
sebuah perusahaan dapat mengharuskan suatu urutan kejadian tanpa memiliki
informasi tercatat sebelumnya yang diandalkan, dan tugas dapat dipisahkan tanpa
mengharuskan adanya urusan.
4.
Menindaklanjuti kejadian
organisasi harus memiliki cara otomatis atau manual untuk menelaah transaksi
yang belum di simpulkan.
5.
Dokumen bernomer urut memberikan
nomer urut pada dokumen memberi peluang untuk mengendalikan kejadian. Dokumen
bernomer urut dibuat selama satu kejadian di pertanggungjawabkan di kejadian
berikutnya. Memeriksa urutan dokumen bernomer dapat membantu memastikan bahwa
seluruh kejadian dilaksanakan dan dicatat dengan tepat.
6.
Pencatatan agen internal yang
bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses, agen internal ditunjuk
sebagai petanggung jawab sebagian besar kejadian. Di organisasi-organisasi
besar, cukup mudah untuk mempertahankan agar karyawan bertanggung jawab jika
nomer identitas karyawan tercatat pada waktu pencatatan kejadian.
Pertanggungjawaban dapat juga di terapkan pada pengamanan aset. Para karyawan
sering kali sediakan peralatan untuk melakukan tugas meraka.
7.
Pembatasan akses ke aset dan
informasi cara penting untuk memproteksi aset , seperti kas, persedian, peralatan, dan data, adalah
membatasi akses hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas
yang di berikan.
8.
Rekonsiliasi catatan dengan bukti
fisik aset aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan
bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang
sebenarnya. Rekonsiliasi berbeda denan penggunaan dokumen untuk mengendalikan
kejadian dalam dua cara penting :
ü Rekonsiliasi lebih umum dari pada pemerikasaan sederhana atau
perbandingan dokumen yang menunjukan kejadian-kejadian individual. Rekonsiliasi
biasanyya mencakup data mengenai banyak kejadian.
ü
Rekonsiliasi terjadi setelah
kejadian dilaksanakan dan dicatat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,
dokumen digunakan untuk memulai kejadian.
Penelaahan kinerja
Penelaahan kinerja mengukur
kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi, atau data periode
lalu. Penelaahan kinerja meliputi analisis data (kemungkinan dari banyak
periode),identifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaikan. Aktivitas
ini dirancang untuk mengurangi risiko pelaksanaan pencatatan yang tidak tepat.
Selain mengendalikan pelaksanaan rutin dan pencatatan kejadian, organisasi
harus melakukan penelaahan kinerja untuk memastikan bahwa kejadian-kejadian
mendukung tujuan umum jangka panjang (misalnya, kulitas barang/jasa yang
tinggi).
Contoh penelaahan kinerja
adalah sebagai berikut :
1.
Menajer pemasaran menelaahan
penjualan berbagai macam produk untuk menentukan produk mana yang di hentikan.
2.
CEO ingin menentukan keberhasilan
wakil direktur yang bertanggung jawab atas penjualan internasonal.
Record induk dan penelaahan
kinerja. Penelaahan kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan
dalam dua cara. Pertama, angka-angka standar dan anggaran (data acuan) biasanya
dicatat selama aktivitas pemeliharaan file di record induk. Data ringkasan yang
disimpan di record induk sering kali digunakan untuk menerapkan tindakan
perbaikan.